Sensasi
dan persepsi
kali ini, saya akan menuliskan mengenai Sensasi dan Persepsi yang merupakan salah satu pembelajaran yang saya dapat dari perkuliahan Pengantar Psikologi. saya akan menjelaskan sedikit mengenai Sensasi dan Persepsi, kemudian saya akan memberi contoh melalui pengalaman pribadi saya.
Sensasi (sensation) adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan
luar. Rangsangan terdiri atas energi fisik seperti cahaya, suara, dan panas.
Rangsangan dideteksi oleh sel reseptor khusu pada organ indra seperti mata,
telinga, kulit, hidung, dan lidah. ketika sel-sel reseptor mencatat adanya
rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi impuls kimia listrik. Proses
energi fisik menjadi energi kimia listrik disebut Transduksi
(transduction). ketika rangsangan ini sampai ke otak, informasi bergerak
ke bagian yang berhubungan pada korteks serebrum.
Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris
untuk memberikan makna. yang biasa kita sebut dengan 'pemikiran seseorang'.
kita hanya melihat apa yang kita fokuskan dan apa yang ada disekitarnya kita
tidak melihat. sel reseptor di telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi
sel-sel ini tidak mendengar sebuah "simfoni".
Benyamin B. Wolman
(1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai “pengalaman elementer
yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual,
dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.
Slameto ( 2003 : 102 )
menyatakan “ Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan dan
informasi di dalam otak manusi. Informasi dan pesan yang diterima tersebut
muncul dalam bentuk stimulus yang merangsang otak untuk mengolah lebih lanjut
yang kemudian mempengaruhi seseorang dalam berperilaku”
Dapat kita simpulkan
bahwa persepsi manusia mengenai suatu hal berasal dari sensasi yang di dapatnya
dari kelima alat indra manusia. Dalam mengemukakan suatu persepsi, manusia
melakukannya dengan cara yang berbeda-beda. Dengan kata lain, setiap persepsi
manusia berbeda-beda dalam menanggapi
sebuah sensasi yang sama.
Dalam
hal ini,saya akan memberi contoh sensasi dan persepsi dalam pengalaman pribadi
saya yang menurut saya menarik dan dapat memberikan pembelajaran juga. Pengalaman
saya tentang bermainan futsal bersama
teman-teman daerah rumah saya.
Begini
ceritanya, check it out..!!
Pada
hari itu, tepatnya pada rabu sore kami berencana untuk bermain futsal, melawan
anak kampung tetangga. Dalam perjalanan menuju lapangan futsal , kami
mengendarai sepeda motor. Saya yang pada saat itu di bonceng dengan kecepatan
di atas rata-rata, merasakan kulit saya
bersentuhan dengan angin(ini merupakan bagian dari sensasi) yang membuat
saya kedinginan (ini merupakan bagian dari Persepsi), karena kebetulan saya
hanya memakai kaos tanpa lengan.
Dalam
perjalanan, tiba-tiba kami dikejutkan oleh
suara ledakan keras yang berasal dari depan kami(sensasi). Kami kaget
mendengar suara tersebut dan penasaran ingin mengetahui dari mana asal suara
tersebut(persepsi). Kemudian dalam hati saya befikir, “apakah ini sebuah bom,
kalau bom mana apinya yah, hahhaha”.
Setelah sampai ke tempat asal suara,
ternyata suara tersebut berasal dari sebuah ledakan ban “truck container” yang
berada tidak jauh di depan kami. Hal tersebut ternyata membuat keadaan
lalulintas menjadi lumayan ramai, dan saya juga baru pertama kali ini mendengar
suara ledakan sebuah ban truck, kemudian
dalam hati saya berfikir, “ ban pecah aja suaranya ampe sebesar ini, gimana
truk nya yang meledak. Hahaha”.
Kemudian
kami melanjutkan perjalanan kami,
setelah beberapa menit sampailah kami ke tempat tujuan kami. Tapi lawan main
kami belum juga ada di tempat,jadi kami menelepon mereka, dan mereka berkata
bahwa mereka akan tiba sebentar lagi. Kemudian kami memutuskan untuk berlatih
sejenak sembari menunggu mereka datang.
Pada
saat berlatih tersebut, saya mencoba untuk menjadi seorang keeper dan kami melakukan latihan penalty. Saya pernah membaca sebuah artikel di internet
yang mengatakan bahwa “arah bola pada saat tendangan penalty ditentukan oleh
kemana arah kaki tumpuan si penendang saat menendang bola”. Kemudian ketika
salah satu teman saya ingin menendang bola tersebut, saya melihat arah kaki
tumpuannya kearah kiri(sensasi), dan saya memprediksi bahwa bola tersebut akan
ke sebelah kiri(persepsi). Kemudian saya bergerak kearah kiri, dan berhasil
menepis bola tersebut, dan begitulah seterusnya sampai tidak lama kemudian,
lawan main kami datang dan segera memasuki lapangan.
Kamipun
bersiap-siap untuk bertanding, sayapun mengambil posisi sebagai sayap kiri.
Pada saat pertandingan tersbut dimulai, saya mendengar teman saya memanggil
namaku(sensasi), dalam benakku, pasti di akan mengoper bolanya
kepadaku(persepsi), dan ternyata benar dia mengoper bola tersebut ke arahku.
Sekarang bola ada padaku, kemudian aku menggiring pelan bola tersebut, kemudian
saya melihat teman saya yang sedang berlari menuju gawang(sensasi), dalam benak
saya, pasti dia ingin saya mengoper bola ini kepadanya. Tanpa menunggu lama
lagi, saya operkan bola tersebut kepadanya, dan dia pun langsung menendang bola
tersebut, dan tejadilah “GOOOAALLL”. Ketika saya melihat bola itu masuk ke
gawang(sensasi), maka saya berteriak juga “GOOALL”(persepsi).
Karena
kami bertanding sudah hamper setengah jam, keringat kami pun sangat deras
bercucuran. Saat terjadi perebutan bola antara saya dan pemain lawan, terjadi
pergesekan kulit kami yang di penuhi keringat(sensasi), dan rasanya licin dan
geli. Hahaha(sensasi). Setelah bermain selama 45 menit, saya sudah merasa
kelelahan sekali. Dan saya pun meminta
pergantian kepada teman saya yang duduk di pinggir lapangan.
Kemudian
saya pun duduk di pinggir lapangan untuk beristirahat. Untuk menghilangkan rasa
haus, saya pergi untuk membeli sebotol the botol. Saya pergi ke sebuah warung
tidak jauh dari lapangan tersebut. Sesampainya
di warung tersebut, saya langsung meminumnya dan rasanya manis dan
dingin(sensasi), dan rasa haus saya pun seakan hilang karena rasa manis dan
dingin dari teh botol tersebut(persepsi). Setelah selesai dengan urusan dahaga
saya, saya pun berjalan untuk kembali ke lapangan.
Di
perjalanan menuju lapangan, tiba-tiba saya mencium bau yang sangat tidak enak
dan tidak asing lagi di penciuman saya(sensasi). “ini pasti bau limbah pabrik
karet itu”, benakku(persepsi). Memang tidak jauh dari situ, terdapat sebuah pabrik karet. Entah kenapa dibangun pabrik
karet di daerah ini, kenapa tidak di daerah Kawasan Indusri Medan(KIM) saja di
bangun pabrik karet ini, sama saja meningkatkan jumlah polusi di kota medan
kalau begini. Setelah itu, saya berjalan
menuju lapangan sambil menutup hidung dengan tangan.
Setelah
saya sampai di lapangan, ternyata mereka
sudah selesai bermain. Ternyata kami menang dengan skor 3-1. Setelah itu kami
memutuskan untuk pulang ke rumah, karena hari juga sudah malam. Pada perjalanan
pulang, aku yang ngendarain sepeda motornya, dengan santai ku kendarai sepeda
motor itu. Sangkin santainya, teman yang aku boncceng malah ketiduran hahaha. Di
tengah-tengah perjalanan, kami melewati hamparan sawah yang lumayan panjang,
tanpa adanya lampu jalan, hanya ada
lampu-lampu teras rumah yang menerangi jalanan.
Di
pertengahan hamparan sawah tersebut, saya merasakan hembusan angin yang lebih
dingin. Sampai-sampai membuat bulu kuduk saya berdiri(sensasi), sehingga dengan
spontan saya menarik pedal gas sepeda motor saya karena ketakutan(persepsi). Tiba-tiba
bahu saya di pegan oleh seseorang yang membuat saya semakin ketakutan(sensasi),
“mungkin ini hantunya”, pikirku ketakutan(persepsi). Aku pun sudah berusaha
sekencang mungkin agar dapat melewati hamparan sawah tersebut, sampai akhirnya
kepalaku terasa sakit karena ada yang memukul dan berkata “eh gila, ngapain ko
gas tiba-tiba, mw jatuh aku tadi bodoh”, kemudian aku tersadar kalau ternyata
aku tuh ngebonceng temen aku. Dia tadi memegang bahu ku karena dia hampir terjatuh.
Hahaha
Demikianlah
hasil pengalaman pribadi saya mengenai Sensai dan Persepsi. Jika ada kata-kata
yang tidak berkenan di hati pembaca, ya
tolonglah di maafkan. Hahaha J
ini adalah foto saya dengan teman saya itu, memang kami sangat akrab. dia bukan lagi teman bagi saya, dia adalah sahabat. dia ada di saat senang dan sedih saya, dan juga di saat menggilla bersama. hahaha